Tapi kondisi yang terjadi di tiap sekolah, tidak selayaknya kegiatan untuk memperkenalkan sekolah. "Hidup itu penuh tantangan", ya hidup memang penuh tantangan, tapi bersifat supportif yang perlu diajarkan kepada para siswa. Mengapa tidak menumbuhkan nilai-nilai kompetitif, dengan kegiatan olahraga, music, seni.
Setelah saya melewati masa smp, sma hingga perkuliahan sekarang. Tidak ada bedanya dari kegiatan mos ditiap tingkatan pendidikan, mengindikasikan masyarakat kita belum terdidik. Kegiatan mos dilakukan hanya untuk balas dendam, senang-senang.
Saya merasa setiap panitia yang mengadakan mos dengan tradisi-tradisi lama dan menjijikan itu bukan orang yang jahat, mungkin mereka seorang yang frendly, asik, baik. Tapi kegiatan yang menjijikan itu tetap ada, selayaknya mereka bukan orang yang terdidik. Hanya pintar, jago, brillian menghitung, berorganisasi. Tapi bukan orang terdidik, sudah mengetahui mos yang direncakan tidak mendidik tapi tetap menjalankan. Lebih tidak terdidiknya lagi para guru yang hanya berpangku tangan melihat, dan acuh tak acuh. Mereka sebagai seorang pendidik tidak ambil tindakan dalam kondisi tersebut. Bahkan ditiap tahunnya melihat kondisi tersebut, sunggu tidak terdidik dan tidak layak menjadi pendidik.
Saya pernah melihat dan merasakan sendiri langsung kondisi mos yang pernah terjadi. Pernah teman saya ribut mulut dengan panitia mos, ada yang sampai selesai mos masih ribut. Kondisinya berbalik ketika teman saya menjadi panitia dia yang ribut dengan anak baru. Yes, teman saya juga salah, tapi ini hasil dari kegiatan mos yang pernah dialaminya. Institusi pendidikan seharusnya mengajarkan sesuatu yang baik, justru menciptaan kegiatan seperti ini. Kondisi kekerasan di masyarakat yang sering terjadi belakangan ini seperti tawuran, demo yang rusuh, kekerasan. Tidak perlu heran lah sebab dari masa sekolah pun sudah biasa dengan kondisi tersebut.
Perlu ada perubahan mendasar untuk membenahi masalah mos yang ada sekarang. Seperti kegiatan yang dilakukan bukan lagi senioritas, kekerasan. Jika ingin fisik mengapa tidak mengadakan pertandingan olahraga, yang bersifat supportif, competitif. Jika ingin menyanyi mengapa tidak dengan kontes menyanyi. Bukan dengan memepermalukan didepan orang lain, dengan menyebutkan (mungkin) ia salah. Harus dimulai dari seorang, kelompok yang memiliki kekuatan untuk mengubahnya, ya pemerintah. Dan dilanjutkan terus sampai panitia yang melakukan kegiatan mos.
Semoga mos atau masa orientasi siswa ini bisa lebih mendidik dan menjadikan para siswa memang terdidik.