Yang menjadikan mengapa orang dengan nilai A tidak menjadi kaya, karena mereka bekerja untuk orang lain, dan cara mereka untuk mendapatkan uang yaitu dengan bekerja lebih keras, dan profesional. Apa yang mereka dapatkan terbatas. Saya masih ingat kata-kata dosen saya ketika membandingkan ketika kami bekerja dengan gaji 2juta/bulan (awal kerja) dengan seorang ibu penjual bubur yang bisa menjual 100 mangkok/hari dengan harga Rp.8.000. Ibu itu tidak terbatas, kami terbatas. Mengapa?? sebab untuk saya bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi saya perlu bekerja keras, sedangkan ibu itu bisa membuka cabang lagi keuntungannya bisa berlipat-lipat. Penghasilan saya tergantung atasan saya.
Dimulai dari berwirausaha?? ya, dari wirausaha uang yang anda hasilnya tidak terbatas. Dan kenapa si anak dengan nilai A tidak menjadi kaya, karena kebanyakan mereka berfikir cara untuk menghasilkan uang lebih dengan mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi, pendidikan yang tinggi, dan mengharapkan pensiunan/mengasuransikan uang mereka untuk masa tua. Yang terjadi justur ketika masa tua nilai asset,tabungan yang dikumpulkan bisa kurang karena dunia terus mengalami perubahan, nilai yang kita punya sekarang belum tentu sama di masa depan nanti.
Menjadi pegawai salah?? tidak sepenuhnya salah, jika semua orang menjadi wirausaha siapa pegawainya, Tuhan membuat dunia menjadi adil. Yang diperlukan dari anda bagaimana uang anda bisa bertambah nilainya, bukan malah berkurang karena inflasi. Uang 100.000 belum tentu sama di masa depan nanti. Sehingga anda tetap mendapatkan pendapatan pasif dari uang anda walaupun anda tidak berada di usaha itu.
Mengerti bahwa sekarang kita tidak bisa lagi menjadi pegawai seumur hidup itu penting. Anda bisa sewaktu-waktu berhenti dari pekerjaan anda. Ketika berhenti, tentu pendapatan anda 0 dan pengeluaran anda tetap. Kesulitan itu tentu yang tidak semua orang inginkan. Menabung di bank bukan lagi pilihan cerdas karena anda tidak tahu berapa biaya kesehatan anda nanti, biaya hidup tua, biaya anak sekolah.